Pepatah mengatakan "mencari satu orang teman lebih sulit daripada
mencari 1000 orang musuh", bukankah memang benar adanya demikian, karena
sudah tabiat manusia memiliki sifat individualis, egois dan is-is yang
lainnya. Tapi jangan khawatir jika kita bisa mempraktekkan tips-tips
berikut InsyaAlloh kita akan mempunya teman. Berikut Tips mencari
sahabat sejati dalam pandangan islam:
Pertama, Mencintai dan membenci karna Allah Subhanahu
wa ta'ala. Dalam Islam, persahabatan bukan untuk meraih manfaat atau
simbol status sosial. Tapi untuk meningkatkan ketaatan kepada Allah
Subhanahu wa ta'ala.
Rasul saw bersabda: “7 Golongan yang akan dinaungi oleh Allah dihari
dimana tidak ada naungan kecuali naungan Nya, salah satunya: Dua Orang
yang mencintai karena Allah dan membenci karena Allah" (HR Bukhari-Muslim)
Kedua, saling menghormati dan menghargai. Jalinan
persahabatan nggak selalu mulus. Terkadang ada perbedaan pendapat atau
perbuatan yang menyinggung. Sikap terbaik sebagai sahabat sejati,
obrolin dan diskusikan dengan kepala dingin. Bukan mendendam atau
ngomongin di belakang. Selain untuk mengurangi prasangka buruk, bagus
juga untuk menambah kedekatan. Rasul Shalallahu 'alaihi wassalam
mengingatkan, “Jangan saling membenci, jangan saling memusuhi, dan
jangan memutus hubungan. Jadilah kalian hamba Allah yang saling
bersaudara. Tidak diperbolehkan seorang Muslim memboikot sesamanya
selama lebih dari tiga hari” (HR. Muslim dan Tirmidzi).
Ketiga, menyembunyikan aib. Kalo kita tahu sahabat sejati berbuat nggak pantas bin tercela, jangan bingung apalagi malah ikut-ikutan dengan alasan solidaritas. Sahabat terbaik akan menjaga aib sodaranya alias nggak diobral ke orang lain. Dan nggak lupa untuk ngingetin juga agar nggak mengulangi perbuatan tercela itu. Rasul saw bersabda,
“Siapa saja yang menyembunyikan (aib) seorang muslim, maka Allah akan menyembunyikan (aibnya) di dunia dan akhirat. Allah akan menolong seorang hamba yang gemar menolong saudaranya.” (HR. Muslim).
Keempat, saling mengutamakan. Ada saatnya sahabat perlu uluran tangan kita. Baik waktu, tenaga, harta, atau masukan. Jadi jangan sungkan untuk menawarkan bantuan. Atau kita bisa ngasih hadiah untuk meringankan bebannya. Itulah yang diajarkan rasul Shalallahu 'alaihi wassalam.
“Tidaklah seorang menemani sahabatnya, meskipun hanya sesaat di siang hari, kecuali ia akan ditanya (tentang tanggung jawabnya) dalam persahabatan itu, apakah dia melaksanakan hak-hak Allah atau mengabaikannya.” (Al-Imam Alghozali dalam Ihya’ Ulumu al-Diin).
Kelima, saling mengingatkan. Sahabat sejati pastinya akan mengajak untuk berbuat taat, bukan maksiat. Saling menasihati untuk kebaikan dunia akhirat. Karena seorang sahabat sejati, nggak pengen temannya celaka atau dibenci Allah Subhanahu wa ta'ala. Sama seperti dirinya. Jadi, jangan segan untuk saling mengingatkan dan menyampaikan kebenaran Islam meski terasa pahit.
dengan beberapa aturan main di atas bisa menjadikan kita sahabat sejati bagi orang lain. Atau nyari sahabat yang memenuhi kriteria di atas. Sahabat sejati pasti ngasih kebaikan bagi kita dunia akhirat. Karena pengaruh teman plus lingkungan sangat besar membentuk cara berpikir dan perilaku kita. Rasul Shalallahu 'alaihi wassalam mengingatkan, “Orang itu mengikuti agama teman dekatnya; karena itu perhatikanlah dengan siapa ia berteman dekat”. (HR Tirmidzi).
Ketiga, menyembunyikan aib. Kalo kita tahu sahabat sejati berbuat nggak pantas bin tercela, jangan bingung apalagi malah ikut-ikutan dengan alasan solidaritas. Sahabat terbaik akan menjaga aib sodaranya alias nggak diobral ke orang lain. Dan nggak lupa untuk ngingetin juga agar nggak mengulangi perbuatan tercela itu. Rasul saw bersabda,
“Siapa saja yang menyembunyikan (aib) seorang muslim, maka Allah akan menyembunyikan (aibnya) di dunia dan akhirat. Allah akan menolong seorang hamba yang gemar menolong saudaranya.” (HR. Muslim).
Keempat, saling mengutamakan. Ada saatnya sahabat perlu uluran tangan kita. Baik waktu, tenaga, harta, atau masukan. Jadi jangan sungkan untuk menawarkan bantuan. Atau kita bisa ngasih hadiah untuk meringankan bebannya. Itulah yang diajarkan rasul Shalallahu 'alaihi wassalam.
“Tidaklah seorang menemani sahabatnya, meskipun hanya sesaat di siang hari, kecuali ia akan ditanya (tentang tanggung jawabnya) dalam persahabatan itu, apakah dia melaksanakan hak-hak Allah atau mengabaikannya.” (Al-Imam Alghozali dalam Ihya’ Ulumu al-Diin).
Kelima, saling mengingatkan. Sahabat sejati pastinya akan mengajak untuk berbuat taat, bukan maksiat. Saling menasihati untuk kebaikan dunia akhirat. Karena seorang sahabat sejati, nggak pengen temannya celaka atau dibenci Allah Subhanahu wa ta'ala. Sama seperti dirinya. Jadi, jangan segan untuk saling mengingatkan dan menyampaikan kebenaran Islam meski terasa pahit.
dengan beberapa aturan main di atas bisa menjadikan kita sahabat sejati bagi orang lain. Atau nyari sahabat yang memenuhi kriteria di atas. Sahabat sejati pasti ngasih kebaikan bagi kita dunia akhirat. Karena pengaruh teman plus lingkungan sangat besar membentuk cara berpikir dan perilaku kita. Rasul Shalallahu 'alaihi wassalam mengingatkan, “Orang itu mengikuti agama teman dekatnya; karena itu perhatikanlah dengan siapa ia berteman dekat”. (HR Tirmidzi).